PWMU.CO – Terdapat sekolah yang begitu rindang, asri, luas halamannya, bersih, dan banyak pohon cemara udangnya. Itulah SMA Muhammadiyah 1 Sumenep, yang menjadi tempat berkumpulnya para kepala SMA Muhammadiyah terbaik se-Indonesia, (1/9/18).
Hal itu diungkapkan Tri Ismu Hosnan Purwono, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta (Muhi), yang juga Ketua The Best Principals of Muhammadiyah Senior High School.
Para sekolah berfoto bersama di SMAM 1 Sumenep. (Emil/PWMU.CO)
Pak Tri—sapaan akrabnya—mengatakan, salah satu agenda kali ini diadakannya ngopi atau ngobahke pikir. Yaitu mengubah pemikiran sekolah-sekolah Muhammadiyah, menjadi sekolah hebat.
Untuk itu, kepala sekolah diminta lebih inovatif, kreatif, dan punya loyalitas tinggi terhadap Persyarikatan.
Dia mengatakan, banyak kepala sekolah yang hadir dalam acara ini. “Mereka berdatangan mulai dari malam kemarin, hingga pagi ini. Dengan berbagai cerita perjalanannya menuju Sumenep,” ujarnya.
Seperti halnya Pak Munfarid, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar, Jateng. Sejak Jumat (31/9/18) pagi sudah berangkat. Kemudian, Nur Kholiq, Kepala SMA Muhammadiyah Panji Situbondo, menggunakan armada bus, sampai di SMA Muhammadiyah 1 Sumenep, Sabtu (1/9/18) dini hari, dengan cerita gerbang sekolah uang masih digembok.
Pak Tri sendiri, bersama rombongan berangkat dari Yogyakarta pukul 14.00 dan sampai di Sumenep pukul 03.00 dini hari.
“Dan alhamdulillah, kami bisa melaksanakan shalat Lail di tempat bersejarah, masjid Muhammadiyah di Sumenep ini. Walaupun dengan berbagai strategi yang kami lakukan agar tidak terjebak kemacetan,” ungkapnya sembari memotivasi kepala sekolah lain untuk mengatur strategi.
Baginya, ini merupakan suatu acara yang sangat luar biasa. Bisa saling menginspirasi bagi satu sekolah dengan sekolah lainnya, untuk sekolah berkemajuan.
“Selamat buat Smamita barusan sudah membangun tower. Untuk SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar yang jumlah siswanya 1.750. Smamda Surabaya, dengan jaringan internasionalnya. Dan, Pak Kholil yang selalu ‘iri’ untuk menjadi sekolah yang labih baik. Sehingga, perlu mepet terus ke kepala sekolah lainnya,” kata Tri Simu dengan disambut tawa gerrrr dari peserta yang hadir.
Muhammad Kholil (pak Kholil) kepsek SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo
Muhamamd Kholil adalah Kepala SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo. Oleh Pak Tri disebut selalu terus berkeinginan memajukan sekolahnya, seperti Smamda Surabaya dan Smamda Sidoarjo.
Ia juga mengatakan, kegiatan ini sebenarnya bertujuan untuk menginspirasi sekolah Muhammadoyah di seluruh Indonesia. Untuk itu, hadir pula kepala sekolah SMA Muhammadiyah dari Gorontalo, Jambi, maupun Bangka Belitung.
“Terima kasih Gorontalo, Bangka Belitung dan Jambi. Silahkan lebih dalam lagi mencari ilmu. Ke sekolah-sekolah Muhammadiyah lainnya,” ucap Tri dengan gaya khas kumis tebalnya itu.
Di akhir sambutannya, Tri mengungkapkan, Sumenep adalah mutiara yang tersembunyi. Dan terdapat usulan, agar nama SMA Muhammadiyah 1 Sumenep di-setting dengan nama sekolah Cemara.
“Ada usulan baik, SMA Muhammadiyah 1 Sumenep menjadi sekolah Cemara. Ciri khas sekolah yang banyak pohon cemara,” katanya. (Emil)