Selasa, 21 Desember 2021 SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo yang akrab dikenal dengan SMA Muhipo melaksanakan launching kelas seni budaya konsentrasi tari. Acara ini dihadiri oleh Bapak Bupati Ponorogo, H.Sugiri Sancoko, S.E, MM., Pimpinan Dinas Pariwisata Ponorogo, Yayasan Reog, Pimpinan Cabang Dinas Pendidikan Ponorogo, Pimpinan Muhammadiyah Ponorogo, Lembaga Seni Budaya Ponorogo, Komite SMA Muhipo, Wali murid siswa kelas seni budaya, serta siswa-siswi SMP/MTs yang berkompeten dalam bidang tari. Sekolah SMP dan MTs yang menghadiri acara ini sendiri di antaranya adalah SMPN 1 Ponorogo, SMPN 4 Ponorogo, SMPN 5 Ponorogo, SMPN 1 Jetis, SMPN 2 Kauman, serta MTs Muhammadiyah 2 Jenangan.
Pada acara launching ini para tamu undangan disuguhkan dengan penampilan tari dari kelas seni budaya. Diawali dengan 3 tari pembuka yakni tari sapu, wagyo turogo, dan tari merah putih. pembawaan 3 tari ini bertempat di Halaman Depan SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo yang disaksikan langsung oleh para tamu undangan serta warga SMA Muhipo. Tidak hanya sampai disitu, penampilan tari-tarian ini juga dilanjutkan di Sport Hall sekaligus memulai acara launching kelas seni budaya konsentrasi tari. Penampilan tari yang ditampilkan oleh siswi kelas seni budaya ini tidak hanya menjadi ajang hiburan bagi tamu undangan, akan tetapi juga dinilai oleh pengajar dan hadirin yang telah dibekali formulir penilaian oleh panitia. Aspek yang dinilai ialah wiraga, wirasa serta wirama. Acara tersebut dimulai dengan pembukaan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya serta sambutan-sambutan dari kepala SMA Muhipo, pimpinan cabang dinas pendidikan ponorogo, serta sambutan dari bapak bupati sekaligus penabuhan gong sebagai tanda peresmian kelas seni budaya konsentrasi tari di SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo.
Bapak Bupati Ponorogo juga menyampaikan rasa senang serta ucapan terima kasihnya atas ide pengadaan program kelas seni budaya di Muhipo ini. “Saya berharap dari kelas seni budaya ini bisa lahir para seniman baru yang bisa melahirkan kebudayaan baru juga. Mengingat Ponorogo ini juga memiliki potensi seni yang kalau tidak dikembangkan bisa terbawa arus dan akhirnya tidak lestari lagi.” tutur beliau. “Harapannya dengan adanya kelas seni budaya ini dapat mencetak koreografer yang bagus, siswa bisa memiliki karakter yang baik, serta mencetak SDM yang mumpuni dalam kesenian.” terang Bapak Sugeng Riadin selaku panitia pelaksana launching kelas seni budaya konsentrasi tari ini.
(Tim Jurnalistik SMA Muhipo)