Berita Prestasi

Membanggakan, Siswa SMA Muhipo Raih Juara 2 Olimpiade Matematika di Social Science Airlangga Competition

Liputan Muhanad Ryan Pratama, Komtributor Media Center Muhammadiyah Ponorogo

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh salah satu siswa SMA Muhammadiyah 1 Ponorogo (Muhipo), Sabtu, (23/11/24).

Hari tersebut menjadi momen bersejarah bagi Natasya Irdina Dealisa Amiera, siswa kelas XI 4 yang akrab disapa Tasya. Ia berhasil meraih juara dua dalam Olimpiade Matematika di Social Science Airlangga Competition. Perjalanan menuju prestasi gemilang ini penuh tantangan dan perjuangan, tetapi semangat pantang menyerah membawa Tasya ke podium tersebut.

Perjalanannya dimulai dengan babak penyisihan yang dilaksanakan secara virtual. Tasya berhasil melewati babak ini dengan nilai memuaskan, sehingga ia dapat melaju ke final rayon 1 yang digelar di STKIP PGRI Ponorogo. Di babak tersebut, peserta yang memperoleh nilai minimal 60 berhak melanjutkan ke final rayon 2 di BMB Air-langga Ponorogo.

Pada final rayon 2, Tasya bersaing dengan siswa-siswi terbaik di Ponorogo. Ia berhasil lolos dengan nilai di atas 80 dan terpilih sebagai satu-satunya wakil rayon menuju babak semifinal di Universitas Airlangga, Surabaya. Namun, perjuangan menuju semifinal sangatlah tidak mudah. Dalam kondisi sakit asam lambung setelah lima hari absen sekolah, Tasya hampir menyerah.

“Saya tidak yakin dan sempat meminta pulang saja karena merasa tidak ada harapan lolos,” ungkapnya.

Meski dirundung keraguan, Tasya tetap menyelesaikan soal-soal dengan tekat yang tersisa. Hasilnya, ia terpilih masuk tiga besar dan mewakili rayon di babak final nasional.

“Awalnya tidak menyangka bisa lolos,” imbuhnya.

Pada babak final yang mengusung konsep cerdas cermat, Tasya berusaha untuk menunjukkan performa terbaiknya. Sistem penilaian memberi nilai 100 untuk jawaban benar dan -50 untuk jawaban salah. Persaingan yang sangat ketat terjadi, tetapi Tasya berhasil membayar usaha kerasnya selama ini dengan meraih juara kedua.

“Perasaannya campur aduk, antara senang, sedih, dan shock, tetapi sangat bersyukur bisa membawa pulang piala juara dua,” ujarnya penuh haru.

Melalui pengalaman ini, Tasya pun berpesan kepada teman-temannya agar tidak mudah menyerah meskipun menghadapi kegagalan.

“Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Jangan takut untuk mencoba,” ucapnya antusias.

Dukungan yang maksimal juga datang dari Kepala SMA Muhipo, Sugeng Riadi MPd. Dia mengungkapkan rasa bangga atas prestasi yang telah diraih.

“Tentu senang melihat siswa kami membawa nama baik sekolah di tingkat nasional,” tandasnya.

Untuk memotivasi siswa lain agar mengikuti jejak Tasya, Sugeng yang merupakan Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PDM Ponorogo itu juga menjelaskan bahwa setiap orang memiliki keunggulan masing-masing yang sebaiknya dikembangkan hingga menghasilkan prestasi. Tak hanya itu, Sugeng mengungkapkan Sekolah telah membentuk Tim Binar yang bertugas mendistribusikan informasi lomba dan mengawasi proses bimbingan siswa.

“Kami akan terus memetakan siswa yang sudah menorehkan prestasi maupun yang belum, sehingga pembimbingan dapat dilakukan lebih efektif,” tuturnya.

Selain itu, penghargaan khusus juga telah disiapkan bagi siswa berprestasi untuk mendorong semangat belajar mereka. Keberhasilan Tasya tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga menunjukkan bahwa dengan kerja keras, tekat, dan dukungan yang kuat, prestasi yang begitu luar biasa pasti dapat kita raih diraih. Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk terus mengembangkan diri dan meraih mimpi.

Natasya Irdina Dealisa Saat Menunjukkan Piagam Pengahargaan Juara 2 dalam Olimpiade Matematika, Sabtu (23/11/24)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *